2018-03-22

Penutupan Rapat Koordinasi Pengadaan Barang/jasa Tingkat Provinsi Bali Tahun 2018

Kegiatan Rapat Koordinasi Pengadaan Barang/Jasa Tingkat Provinsi Bali Tahun 2018 selama 2 (dua) hari dari tanggal 19 – 20 Maret 2018 bertempat di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, berjalan sesuai dengan yang direncanakan.  Rakor di tutup oleh Kepala Biro Administrasi Pengadaan Barang Jasa Setda Provinisi Bali Drs. I Ketut Adiarsa, MH, pada tanggal 20 Maret 2018. Ada beberapa Point Kesimpulan  yang di hasilkan dalam Rakor ini, yaitu sebagai berikut :

1.     Dalam mewujudkan Pengadaan Barang/Jasa yang kredibel menuju  value for money maka ada 5 (lima) pilar yang harus dipenuhi, yaitu:

a.     Kepatuhan kepada Regulasi

b.     Penguatan  kelembagaan  Pengadaan  Barang/Jasa    permanen  dengan  personel  pengelolaan pengadaan penuh waktu

c.     Peningkatan profesionalisme pengadaan dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)

d.     Peningkatan Integritas

e.     Pemanfaatan Teknologi Informasi

2.     Peraturan Presiden pengganti Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 beserta perubahannya telah ditandatangani Bapak Presiden dengan   Nomor 16 Tahun 2018 Tanggal 15 Maret 2018 dan sedang menunggu diundangkan oleh Kementerian Hukum dan HAM dan mulai berlaku efektif per-1

Juli 2018, ada 11 (sebelas) pokok perubahan, antara lain:

 

1)

Tujuan Pengadaan

7)   E-Reverse Auction

2)

Pekerjaan Terintegrasi

8)   Pengecualian

3)

Agen Pengadaan

9)   Penelitian

4)

Konsolidasi Pengadaan

10) E-Marketplace Pemerintah

5)

Swakelola

11) Layanan Penyelesaian Sengketa

6)

Repeat Order

 

3.     Bentuk kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa kedepan diarahkan menjadi Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ), yang memiliki fungsi:

a.     Fungsi  pembinaan pengadaan barang/jasa

b.     Pelaksanaan pemilihan barang/jasa

c.     Pengelolaan teknologi informasi

Lembaga ULP dan LPSE yang selama ini terpisah kedepan agar disatukan dalam satu unit lembaga UKPBJ untuk efektifitas kerja.

4.     Probity   advice   dapat   dilaksanakan   terhadap   pekerjaan   pengadaan   yang   strategis   nasional, kompleks,    memiliki  risiko tinggi  serta  untuk  kepentingan  publik  dengan  mohon  kepada  LKPP untuk menghindari permasalahaan di kemudian hari.

5.     Penanganan  sengketa  Pengadaan  Barang/Jasa  dapat  dilakukan  melalui  Layanan  Penyelesaian Sengketa (LPS), untuk substansi akan diperdalam bagaimana proses penyelesaian secara bertahap melalui mediasi, konsiliasi serta arbitrase dan substansi materi dalam penerapan di Kontrak Pengadaan Barang/Jasa.

6.     Kriteria Pengaduan dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu: Mentah, Setengah Matang dan Matang.  Untuk  yang   Mentah  dapat  dikonfirmasi   dengan  permintaan   bukti  atau  penutupanpengaduan, sedangkan yang Setengah Matang dan Matang agar didalami dan diteruskan ke Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) sebelum diproses oleh Aparat Penegak Hukum (APH).

7.     Untuk  percepatan  peningkatan  kematangan  kelembagaan  pengadaan  barang/jasa  menuju  CoE dapat melakukan sistering dengan salah satu ULP yang telah dijadikan percontohan melalui MCA-I (Millenium Challenge Account Indonesia).

8.     Aplikasi harus terintegrasi   antara system e-planning, e-budgetting dan SiRUP termasuk e-monev (TEPRA)  sehingga  dalam  penyusunan  Rencana  Umum  Pengadaan  (RUP)  cukup  hanya  memil ih metode pemilihan dan waktu pelaksanaan.

 

POINT-POINT USULAN RAKOR SEBAGAI BERIKUT:

 

1.  Mendorong Pimpinan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota se-Bali untuk penguatan kelembagaan pengadaan barang/jasa melalui :

a.    Pembentukan Lembaga Pengadaan Barang/jasa permanen struktural sebagai UKPBJ,   dengan penggabungan 2 (dua)  fungsi ULP dan LPSE menjadi satu lembaga sebagai Center of excellent (CoE)  pusat unggulan pengadaaan barang jasa.

b.   Penguatan SDM pengadaan barang/jasa terutama Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan bertugas penuh waktu,  dan peningkatan kompetensi, serta dapat menjadi Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.

c.    Agar Perangkat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi pengelolaan SDM turut memperhatikan terwujudnya Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.

d.   Adanya pemberian tunjangan profesi para pengelola PBJ tingkat Provinsi dan Kab/kota yang memadai sesuai dengan kemampuan anggaran keuangan daerah masing-masing.

e.    Dimasukkannya   UKPBJ   diluar   unsur   Pokja   Pemilihan   sebagai   anggota   Tim   Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk mengawal perencanaan pengadaan.

 

2.   Dimohonkan kepada LKPP RI melalui Direktorat Pengembangan Profesi dan Kelembagaan   untuk melakukan mentoring CoE Pengadaan Barang/Jasa dan peningkatan level kematangan kelembagaan melalui   pendampingan sistering terhadap lembaga pengadaan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali.

3.   Mendorong sistering CoE Pengadaan Barang/Jasa oleh Bagian Pengadaan Barang  dan Jasa Setda Kabupaten Badung kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota   lainnya di Bali dengan Perjanjian Kerjasama antar Kepala Daerah.

4.   Perlunya dibentuk Standar Operational Procedure (SOP) untuk  penanganan pengaduan Pengadaan Barang/Jasa   dengan mendahulukan audit oleh APIP sebelum diperiksa oleh APH dan SOP pendampingan TP4D paling lambat Bulan Juni 2018 melalui FGD (Focus Group Discussion).

5.   Perlu  adanya  MoU  antara  Pemerintah  Daerah  dengan  APH  terkait  penanganan  permasalahan Pengadaan Barang/Jasa.

6.   Mendorong peningkatan kerjasama kegiatan pemahaman pengadaan barang/jasa dengan pihak- pihak stakeholders seperti DPD IAPI Bali, LPJKP Bali, Asosiasi Penyedia Barang/Jasa, serta pihak stakeholders lainnya.

7.   Pelaksanaan  Rapat  Koordinasi    Pengadaan  Barang/Jasa  se-Bali  agar  dapat  dilaksanakan  secara berkala minimal 2 (dua) kali setiap tahun dan dilaksanakan sesuai dengan topik/materi khusus terhadap masalah di daerah. Tempat pelaksanaan dapat diadakan di Kabupaten/Kota dengan menghadirkan narasumber yang sesuai.

8.   Menambahkan    fitur    peringatan/notifikasi    pada    sistem    e-purchasing    kepada    PPK/Pejabat Pengadaan/Pejabat yang ditunjuk apabila tidak melakukan proses negosiasi

9.   Diperlukan penyempurnaan SPSE versi 4.2 Demikian kesimpulan dan rekomendasi/usulan hasil  Rapat Koordinasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tingkat Provinsi Bali Tahun 2018.

 

Dan mengenai Agenda, Laporan Ketua Panitia dan Sambutan Gubernur dalam  Kegiatan Rapat Koordinasi Pengadaan Barang/Jasa Tingkat Provinsi Bali Tahun 2018 dapat dilihat dibawah ini :

 

SUSUNAN  ACARA RAKOR PBJ PROVINSI BALI TANGGAL 19 s.d 20 MARET 2018

 

 

WAKTU

 

MATERI

 

JAM

 

PELAKSANA

 

KET

SENIN, 19 MARET 2018

 

 

 

08.30-09.00

Registrasi Peserta

 

Panitia

 

09.00-09.15

Menyanyikan lagu Indonesia

Raya

 

Panitia

 

09.15-09.30

Laporan Pelaksana Acara

 

Kepala Biro APBJ

 

09.30-10.00

Sambutan Gubernur Bali

 

Gubernur Bali

 

10.00-10.30

Keynote Speech

 

Kepala LKPP RI

 

10.30-10.40

Pembacaan Doa

 

Panitia

 

10.40-11.00

Coffee Break

 

Panitia

 

11.00-13.00

Kebijakan Umum Pengadaan

Barang dan Jasa

2

Direktur Kebijakan Pengadaan

Umum (Bp. Fadli Arif)

 

13.00-13.30

ISHOMA

 

Panitia

 

13.30-15.00

KPBU, Pembinaan UMKM, dan

Pengadaan di Desa

2

Direktur Kebijakan Pengadaan

Umum (Bp. Fadli Arif)

 

15.00-16.30

Konsolidasi Pengadaan

2

Kepala Seksi wilayah Bali, Nusra dan Pusat, Direktorat Advokasi dan Penyelesaian Sanggah Wilayah II (Bp. Dwi Sumanto)

 

16.30-18.00

Program Probity, Pengaduan&WBS, Layanan Keterangan Ahli dan LPS

2

Kepala Seksi wilayah  Bali, Nusra dan Pusat, Direktorat Advokasi dan Penyelesaian Sanggah Wilayah II (Bp. Dwi Sumanto)

 

18.00-18.15

Penutupan Hari- 1

 

Panitia

 

SELASA, 20 MARET 2018

 

 

 

08.00-08.15

Pembukaan Hari- 2

 

Panitia

 

08.15-10.15

Pembinaan SDM Pengadaan

2

Kepala Pusdiklat (Ibu Suharti)

 

10.15-10.30

Coffee Break

 

Panitia

 

10.30-12.30

Pembinaan Kelembagaan PBJ

2

Direktur Pengembangan Profesi

(Bp. Tatang Rustandar W.)

 

12.30-13.00

ISHOMA

 

Panitia

 

13.00-15.00

Penerapan IT dalam PBJ (Integrated System: end to end)

2

Direktur Monev dan RAPBN (Bp. Sutan S. Lubis)

 

15.00-15.15

Coffee Break

 

Panitia

 

15.15-17.15

E-Catalog, SiRUP dan e-Monev

2

Direktur Monev dan RAPBN (Bp. Sutan S. Lubis)

 

17.15-17.30

Pembacaan Kesimpulan dan

Penutupan

 

Panitia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Catatan :jadwal dapat berubah menyesuaikan dengan narasumber dari LKPP RI

 

LAPORAN PANITIA PELAKSANA RAPAT KOORDINASI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

TINGKAT PROVINSI  BALI TAHUN 2018

DENPASAR, SENIN – SELASA, 19-20 MARET 2018

Yang Terhormat :

- Bapak Gubernur Bali

- Bapak Kepala LKPP-RI

- Bapak Ketua DPRD Provinsi Bali

Yang Kami Hormati :

- Bp. Ka. Polda Bali

- Bp. Ka. Kejaksaan Tinggi Bali

- Bp. Ka. Pengadilan Tinggi Provinsi Bali

- Bp/Ibu Para Bupati/Walikota Se Bali

- Para Kepala Perangkat Daerah Provinsi Bali

- Para Undangan lainnya, Peserta Rakor dan hadirin yang saya hormati pula

 

Om Swastyastu, Salam Sejahtera untuk kita semua,

Marilah kita tidak henti-hentinya mengaturkan angastuti dan angayu bagia kehadapan Ida Sanghyang Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas asung k ugrahaNya, pada hari ini Senin 19 Maret 2018 kita di Gedung Wiswa Sabha Utama dalam keadaan sehat guna mengikuti acara Pembukaan Rakor Pengadaan Barang /Jasa Tingkat Provinsi Bali Tahun 2018 yang akan dilaksanakann dari tanggal 19 – 20 Maret 2018.

 

Bapak Gubernur, dan hadirin yang saya hormati

Perkenankan kami menyampaikan laporan kegiatan Rapat Koordinasi Pengadaan Barang/Jasa Tingkat Provinsi Bali Tahun 2018 sebagai berikut :

1. Dasar pelaksanaan :

a. Surat Kepala LKPP RI Nomor 192/KA/10/2017 hal Rekomendasi Pelaksanaan Pembinaan ULP/UKPBJ di Pemerintah Provinsi.

b.  DPA Kegiatan Rapat Koordinasi PBJ pada Biro Administrasi Pengadaan Barang/Jasa TA 2018.

2.  Tujuan  Rapat  Koordinasi Pengadaan Barang/Jasa   :

a. Sebagai wadah/forum menyampaikan dan penyamaan persepsi berbagai kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah

b.  Sebagai wadah/forum tukar informasi/pengalaman dengan para  stakeholder pengadaan barang/jasa

c.  Sebagai wadah pembinaan kepada Unit Kerja Pengadaan Pemerintah Kab/Kota oleh Pemerintah Provinsi.

3. Tema Rapat Koordinasi Pengadaan Barang/Jasa Tingkat Provinsi  Bali  Tahun  2018  yaitu  :”Penguatan  dan Peningkatan Tingkat Kematangan Lembaga Pengadaan Barang/Jasa   Permanen  Menuju   Pengadaan  yang Transparan dan  Kredibel”

4. Rapat koordinasi pengadaan barang/jasa ini merupakan pertemuan penting untuk  pembinaan UKPBJ se Bali

5. guna    mendapatkan   informasi   kebijakan   pengadaan barang/jasa,   serta    sebagai    forum    berdiskusi    berbagai persoalan  pengadaan  barang/jasa  di  daerah.  Oleh karenanya  arahan  dari  Bapak   Gubernur,  Bapak   Kepala LKPP dan para  narasumber  sangat diharapkan.

6.  Rapat  koordinasi ini dilaksanakan selama 2 (dua)  hari dan dihadiri  kurang   lebih  200   orang   peserta  dari Pimpinan/Kepala  Bagian  Layanan  Pengadaan Kab/Kota  se Bali, Perangkat Daerah  Provinsi Bali, dan  Pokja Pengadaan Barang/Jasa  Kab/Kota  dan  Pokja  Pengadaan Provinsi  Bali serta  anggota LPSE.

 

Bapak Gubernur  dan  hadirin yang saya  hormati

 

Rapat  Koordinasi Pengadaan Barang/Jasa Tingkat Provinsi Bali hari ini, merupakan Rakor  yang  pertama kali dilaksanakan di Tingkat Provinsi Bali. Untuk  itu kami mohon  perkenan Bapak Gubernur  memberikan arahan sekaligus membuka Rapat Koordinasi  Pengadaan Barang/Jasa  ini  dan  mohon   perkenan pula  kepada Yth.  Bapak  Kepala  LKPP  RI  untuk  memberikan kynote speach.

 

Selanjutnya   setelah   acara    pembukaan   dilanjutkan penyampaian  materi  oleh  narasumber dari  semua Direktorat LKPP,     dan     diskusi     dengan    peserta    Rapat     Koordinasi

 

Pengadaan Barang/Jasa selama 2 (dua)  hari ini.

 

Diharapkan hasil   rapat  koordinasi menghasilkan saran  dan rekomendasi   terhadap  upaya    penguatan  dan   peningkatan tingkat  kematangan  lembaga  pengadaan  barang/jasa permanen sebagai Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) di  Prov   dan   Kab/Kota  se   Bali  dalam  upaya   mewujudkan pengadaan yang kridibel (dapat dipercaya kualitas dan akuntabilitas)

 

Bapak Gubernur  dan  hadirin yang saya  hormati

 

Sebelum kami akhiri laporan ini, perkenankan kami menyampaikan   ucapan  terimakasih  yang   sebesar-besarnya atas  arahan dan dukungan dari Bapak Kepala LKPP atas penyelenggaraan rapat  koordinasi ini.

Selain itu kami juga mengucapkan terimakasih banyak kepada para  narasumber, Kepala Bagian ULP Kab/Kota se-Bali, para  undangan, peserta dan  panitia  pelaksana atas  kehadiran dan partisipasinya, sehingga acara  ini dapat  terlaksana dengan baik  lancar dan tertib.

Semoga   dengan  Izin-NYA  pertemuan  ini  menjadi  awal yang baik bagi kita semua dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab pekerjaan    pengadaan    barang/jasa pemerintah  yang  penuh   resiko  dan  banyak  tantangan dapat terlaksana   sesuai   dengan   harapan   dan    ketentuan   yang berlaku.

Akhir kata kami  atas nama panitia pelaksana menyampaikan  mohon   maaf   yang  sebesar-besarnya  apabila ada   hal-hal  yang   kurang   berkenan  dalam  penyelenggaraan Rapat  Koordinasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tingkat Provinsi  Bali  Tahun   2018   ini,  karena   kami  sadari  sebagai manusia  tidak  luput  dari  kesalahan  dan   kekhilafan,  serta terima kasih atas  saran/masukan   untuk perbaikan dimasa mendatang.

Sekian dan terima kasih

 

Om Shanti, Shanti, Shanti Om.

SAMBUTAN GUBERNUR BALI

PADA ACARA  RAPAT KOORDINASI  PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TINGKAT PROVINSI  BALI TAHUN 2018

DENPASAR, SENIN 19 MARET 2018

Yang Terhormat  :

-       Kepala LKPP-RI Yang Saya Hormati :

-       Ketua DPRD Provinsi Bali

-       Ka. Polda Bali

-       Ka. Kejaksaan Tinggi Bali

-       Ka. Pengadilan Tinggi Provinsi Bali

-       Para Bupati/Walikota Se Bali

-       Para Kepala Perangkat Daerah  Provinsi Bali

-           Para  Undangan lainnya,  Peserta   Rakor  dan  hadirin  yang saya  hormati pula

Om  Swastyastu, Salam Sejahtera untuk  kita semua,

 

Marilah kita tidak henti-hentinya mengaturkan puja pangastuti dan    angayu  bagia kehadapan Ida  Sanghyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena  atas  asung  kertha  wara nugrahaNya,  pada  hari ini kita  bersama-sama dapat  hadir untuk mengikuti acara  Rakor Pengadaan Barang  /Jasa Tingkat Provinsi Bali dalam keadaan sehat dan berbahagia.

Dalam  kesempatan  yang   baik  ini,  saya   menyampaikan apresiasi dan  penghargaan kepada Kepala LKPP RI (Bapak  Agus Prabowo)  beserta Pemerintah Kabupaten/Kota se  Bali atas dukungan    dan     kerjasamanya    dalam     pelaksanaan     rakor pengadaan  barang/jasa  ini.  Rapat  Koordinasi  pengadaan barang/jasa   tingkat   Provinsi   Bali   mempunyai   tujuan     yang strategis untuk  penyampaian informasi terkait dengan kebijakan pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah.

Kepada umat  yang  beragama Hindu saya  mengucapkan “Selamat

 

Tahun  Baru Caka 1940”.

 

Hadirin sekalian yang saya  hormati,

Pemerintah RI sampai dengan saat  ini telah melakukan berbagai    upaya     perbaikan    regulasi    dan     kebijakan untuk mewujudkan  proses   pengadaan  barang/jasa  pemerintah  dapat bebas  dari praktek  Kolusi, Korupsi dan  Nepotisme (KKN),  karena sesuai  dengan data  penanganan kasus  Korupsi  oleh  KPK selama ini, masih didominasi kasus  pengadaan barang/jasa Pemerintah, yang menjerat beberapa Pimpinan Lembaga Negara,  Anggota DPR/DPRD,  Kepala  Daerah,  para   pejabat pengelola  pengadaan dan penyedia/rekanan pengadaan barang/jasa.

Kondisi/sistuasi dimaksud secara tidak langsung akan berdampak pada  rendahnya penyerapan anggaran baik yang bersumber  dari  APBN/APBD,  yang   dapat   menghambat pembangunan dan  perekonomian,  karena   ada  rasa ketakutan/keragu-raguan dari para  pejabat pengelola pengadaan barang/jasa dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

Oleh karena  itu   maka Rapat Koordinasi Pengadaan Barang/Jasa ini memiliki peran  yang  sangat penting dan  strategis untuk dapat  meningkatkan pemahaman berbagai kebijakan pengadaan  barang/jasa,  wadah   berdiskusi  dan   bertukar pengalaman dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang dihadapi di masing-masing institusi serta  mencarikan solusi perbaikan dimasa mendatang karena   pada  Rakor  ini  hadir para narasumber yang berkompeten dari LKPP.

 

Hadirin sekalian yang saya  hormati,

Dalam   pandangan  saya   pengadaan  barang/jasa pemerintah adalah    salah satu  entitas pokok dari proses pembangunan     yang   sangat  dibutuhkan  bagi  setiap  negara, karena  ketersediaan barang/jasa memberikan pengaruh langsung terhadap sistem  pembangunan.   Untuk  itu  pemerintah  dituntut untuk    menjalankan   kegiatan   pengadaan   barang/jasa   secara akurat  dan  efektif. Hal ini dimaksudkan demi mewujudkan sistem pemerintahan   yang   bersih   guna   mencapai   akselerasi pembangunan menunju masyarakat yang adil dan sejahtera.

Selanjutnya dalam upaya  mewujudkan harapan   tersebut setidaknya  ada   lima  pilar  pengadaan  barang/jasa  yang   harus dipenuhi   yaitu   :  Pertama  kepatuhan  pada    regulasi,   kedua penguatan   kelembagaan   Pengadaan   Barang/Jasa   permanen dengan personil pengelola pengadaan penuh  waktu,    ketiga peningkatan   profesionalsime   dan   kompotensi      sumber  daya manusia (SDM) pengelola pengadaan barang/jasa, keempat peningkatan  integritas  dan  kelima  pemanfaatan teknologi informasi.

Terkait perkembangan teknologi informasi saat  ini yang begitu cepat  perubahannya, maka  sistem pengadaan barang/jasa yang  sudah  diterapkan melalui sistem e-procurement pengadaan barang/jasa secara elektronik   tidak   ketemu dengan vendor seperti e-tendering, e-seleksi dan  e-purchasing (e-katalog) yang  dikembangkan oleh LKPP kami nilai sudah  baik agar terus dikembangkan dan disesuaikan sesuai dengan kondisi pasar dan perkembangan dunia teknologi informatika.

Dengan  penerapan semua pilar yang saya  sebutkan, maka sejalan  dengan  thema  Rakor   ini  Penguatan  dan   peningkatan tingkat kematangan lembaga pengadaan barang/jasa permanen struktural, dukungan anggaran dan  sarana prasarana yang memadai,  maka  niscaya  sistem  pengadaan  barang/jasa pemerintah dapat  terlaksana dengan tertib untuk mewujudkan pengadaan barang/jasa pemerintah  yang  kredibel  menuju   value for money untuk  kesejahteraan bangsa dan masyarakat.

Hadirin sekalian yang saya  hormati

Dapat saya sampaikan bahwa  Pemerintah Provinsi Bali melalui APBD,setiap tahun anggaran terdapat belanja pengadaan barang/jasa  rata-rata  mencapai 1,2 Triliun  rupiah, atau sekitar  20 %.  Dari  total APBD.  Untuk tahun  anggaran 2018 dari total Belanja APBD 6,6 triliun rupiah teralokasi belanja barang/jasa sebesar 23  persen atau  1,56  Triliun  rupiah dengan total jumlah paket  pengadaan 10.443  (sepuluh ribu empat ratus empat puluh tiga paket)  melalui pelelangan sebanyak 487  paket (empat   ratus    delapan   puluh   tujuh    paket).   Alokasi paket pengadaan barang/jasa untuk usaha kecil dan menengah (UMKM)  sebanyak  10.364   (sepuluh  ribu  tiga  ratus   enam   puluh empat paket)  dengan total anggaran Rp . 494,91  miliyar.

Adapun strategi untuk  percepatan  pelaksanaan pengadaan   barang/jasa   dilakukan   melalui   penguatan perencanaan,  pelaksanaan  pelelangan  mendahului  untuk pekerjaan yang  bersifat rutin dan  mendorong pekerjaan kontruksi dilakukan  lelang  lebih  awal  paling  lambat  akhir  bulan  maret sudah  tandatangan kontrak. Dalam upaya untuk  meningkatkan kualitas pekerjaan, memberikan kesempatan waktu  yang  cukup untuk  penyelesaian fisik dan  menghindari adanya wanprestasi di akhir kontrak.

 

Hadirin yang saya  hormati,

Pada  kesempatan ini hadir para  Bupati/Walikota atau  yang mewakili dan Pimpinan Perangkat Daerah  agar memberikan kesempatan waktu  kepada para  peserta rakor    yang  ditugaskan untuk   dapat   mengikuti  rapat   koordinasi  selama  2  (dua)   hari secara  penuh   sehingga  mereka  bisa  mengikuti  dengan    tekun serta  berperan aktif untuk  berdiskusi terkait dengan regulasi dan berbagai persoalan pengadaan barang/jasa yang  dihadapi selama ini. Hasil yang diharapkan adanya kesamaan persepsi dan peningkatan pemahanan para  pengelola pengadaan barang/jasa, untuk  diimplementasikan dalam proses  pengadaan barang/jasa di daerah dalam  mewujudkan pengadaan  barang/jasa  pemerintah yang kredibel untuk mendukung pembangunan di daerah dan kesejahteraan masyarakat.

 

Selanjutnya  dengan  mengucapkan “Om    Awignam  Asthu Namo  Sidham”  acara   Rapat  Koordinasi  Pengadaan Barang/Jasa Tingkat Provinsi Bali Tahun  2018  pada  hari ini secara Resmi kami buka

Sekian dan terima kasih

 

Om Shanti, Shanti, Shanti Om

GUBERNUR BALI

Ttd

MADE MANGKU PASTIKA

Aplikasi Terkait

SIRUP

Merupakan sistem informasi Rencana Umum Pengadaan pengadaan setiap K/L/PD

Menuju Link

LPSE

Merupakan sistem informasi layanan pengadaan secara e-tendering maupun e-nontendering

Menuju Link

Siangsa

Sistem Informasi Pengadaan Barang/Jasa yang memfasilitasi untuk meonitoring pengadaan

Menuju Link

E-Katalog

Sistem informasi yang memberikan fasilitasi belanja secara
e-purchasing

Menuju Link

Si-Manta

Merupakan Repositori Pengetahuan Barang/Jasa untuk memudahkan SDM PBJ atau masyarakat umum

Menuju Link

SIAP

Merupakan sistem informasi administrasi pengyunjung dan penilaian pelayanan Biro PBJ

Menuju Link